Grup untuk anak-anak sipil membahas segala Materi dan persoalan mengenai Teknik sipil dan sebagainya."Join Us"
Friday, November 27, 2015
SEJARAH: MATERIAL SEMEN
Asal Mula Semen
Semen berasal dari kata caementum
yang berarti bahan perekat yang mampu mempersatukan atau mengikat bahan-bahan
padat menjadi satu kesatuan yang kokoh atau suatu produk yang mempunyai fungsi
sebagai bahan perekat antara dua atau lebih sehingga menjadi suatu bagian yang
kompak atau dalam pengertian yang luas adalah material plastis yang memberikan sifat rekat antara batuan-batuan konstruksi.
History Line of Cement Making |
Semen pada awalnya
dikenal di mesir sekitar tahun 500 SM pada
pembuatan piramida, yaitu sebagai pengisi ruang kosong di antara celah-celah
tumpukan batu. Semen yang dibuat bangsa Mesir merupakan kalsinasi gypsum yang
tidak murni, sedang kalsinasi batu kapur mulai digunakan pada zaman Romawi.
Kemudian bangsa Yunani membuat semen dengan cara mengambil tanah vulkanik
(vulcanic tuff) yang berasal dari pulau Santoris yang kemudian di kenal dengan Santoris Cement. Banga Romawi
menggunakan semen yang diambil dari material vulkanik yang ada
dipegunungan Vesuvius di lembah Napples
yang kemudian di kenal dengan nama
pozzulona cement, yang diambil dari sebuah ama kota diItalia yaitu
Pozzoula. Penemuan bangsa
Romawi dan Yunani ini mengalami perkembangan lebih lanjut mengenai komposisi
bahan dan cara pencampurannya, sehingga diperoleh mortar yang lebih baik pada
abad pertengahan, kualitas mortar mengalami penurunan yang disebabkan oleh
pembakaran limestone yang kurang sempurna,
dengan tidak adanya tanah vulkanik.
Tuesday, November 17, 2015
PEMBUATAN ASPAL JALAN ( ASPHALT MIXING PLANT)
Asphalt Mixing
Plant adalah suatu
unit mesin atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi material campuran
antara aspal dengan material agregat batu. Proyek-proyek pembangunan jalan tol perkerasan
lentur maupun pelapisan ulang (overlay), umumnya mensyaratkan kontraktor
untuk menggunakan asphalt mixing plant untuk produksi material lapis
perkerasan seperti asphalt concrete.
Penggunaan asphalt mixing plant dimaksudkan untuk
memproduksi material campuran perekerasan lentur dengan jumlah yang besar
dengan mutu dan keseragaman campuran tetap terjamin (homogen).
Material batu pecah dan aspal akan dipanaskan secara
terpisah sebelum dicampurkan. Suhu pencampuran pada alat ini umumnya berkisar
160 derajat celcius .
Dilihat
dari mobilitasnya, pada umumnya Asphalt Mixing Plant (AMP) dibagi menjadi dua
tipe yaitu :
(1) AMP yang permanen, dengan beberapa jenis cara
produksinya.
(2) AMP yang portable (mudah dipindah-pindah) dan
dapat dipasang di dekat lokasi proyek untuk menghasilkan campuran
aspal.
Jika dilihat dari jenis produksinya maka secara umum AMP terbagi
menjadi tiga tipe yaitu :
(1) AMP tipe batch (timbangan).
(2) AMP tipe menerus (continuous)
(3) AMP tipe drum-mix.
1. Asphalt Mixing Plant Tipe Batch |
Subscribe to:
Posts (Atom)